Nature traveller

Memahami traveler pencinta alam

 | Simpan
Perjalanan ke alam memberikan beragam pengalaman traveling. Apa motivasi traveler untuk pergi ke alam? Kami mendalami riset terbaru untuk mengungkapnya

Minat dan tren travel sudah condong ke alam sejak awal 2020. Ini bukan hal baru mengingat dampak Coronavirus (COVID-19) pada dunia travel, baik dampak yang sudah terlihat atau yang mendatang. Data kami menunjukkan bahwa endorsement* seperti mendaki (94%), udara segar (50%), alam (44%), dan relaksasi (33%) meningkat di platform kami sejak awal pandemi. Selain itu, di pertengahan 2020, ‘nature-trip’ menjadi tipe perjalanan paling umum bagi para traveler yang kami survei.

Untuk mengungkap apa saja hal penting bagi traveler pencinta alam dan mencari cara untuk lebih memikat mereka, kami telah mewawancarai delapan orang dan menyurvei 1.398 pelanggan dari AS, Inggris (UK), Brasil, Prancis, Rusia, Spanyol, dan Jerman. Di sini kami berhasil mengungkap beberapa temuan menarik.

Tidak semua orang bersantai dengan cara yang sama

Destinasi alam selalu diasosiasikan dengan menyendiri, menyepi, pemandangan alam yang indah, dan aktivitas fisik seperti mendaki. Di destinasi ini, traveler ingin bisa menjauh dari rutinitas harian, mengurangi stres, dan memperbaiki kesehatan mental. Kategori perjalanan yang ini tidak hanya luas tapi juga punya banyak variasi.

Dari data kualitatif kami, ada tiga tipe traveler pencinta alam. Di satu sisi spektrum ada Explorer, yaitu traveler petualang yang memilih destinasi yang lebih terpencil untuk dijelajahi. Mereka biasanya pergi lebih lama dan menginap di banyak akomodasi. Tipe yang kedua adalah Hiker, traveler yang biasanya pergi saat akhir pekan untuk melakukan aktivitas fisik. Hiker biasanya menginap di satu atau beberapa akomodasi selama perjalanannya. Di sisi spektrum yang lain adalah yang kami sebut Disconnector, yang tujuan utama perjalanannya adalah untuk bersantai. Mereka tidak memiliki preferensi kuat antara pergi jauh atau dekat dari rumah, dan juga tidak punya preferensi kuat terhadap aktivitas, jalur, atau landmark yang dekat dengan properti. Tipe traveler ini mungkin hanya akan berjalan santai atau bersepeda, dan akan cenderung menginap selama seminggu atau pada akhir pekan di satu akomodasi saja.

Memikat traveler dengan cara yang tepat

Bagi traveler pencinta alam, akomodasi dan jarak antara spot-spot tertentu adalah hal paling penting, diikuti dengan harga dan ulasan akomodasi. Ini berbeda dengan tipe traveler lainnya yang lebih mementingkan harga daripada lokasi strategis. Selain itu, dibandingkan tipe traveler lain, para pencinta alam ini juga lebih memilih apartemen, rumah liburan, B&B, dan guest house.

Lebih dari separuh (56%) responden menganggap tempat parkir adalah fasilitas yang wajib ada di akomodasi. Hampir separuh (49%) responden mengatakan bahwa transportasi umum terdekat itu tidak penting, artinya mereka cenderung akan menggunakan transportasi pribadi. Mengingat pentingnya hal ini, Anda sebaiknya mencantumkan infonya di halaman properti, apakah parkir Anda gratis atau berbayar. Hal ini bisa meningkatkan visibilitas Anda bagi traveler yang memfilter pencarian berdasarkan kebutuhan ini.

Snow hiking

 

Meski tidak hanya bagi pencinta alam, tempat tidur yang nyaman dan akses terhadap makanan, khususnya sarapan, adalah dua fasilitas yang paling berguna bagi traveler yang disurvei. Kurang separuh (43%) dari mereka mengatakan restoran dekat akomodasi itu harus ada. 

Meski alam adalah alasan utama perjalanannya, 39% traveler yang disurvei menganggap bahwa kota terdekat juga merupakan destinasi yang penting dan harus ada, diikuti dengan laut (34%) atau pantai (31%) terdekat. Di sisi lain, ketersediaan fasilitas tambahan akomodasi justru dianggap kurang penting. Lebih dari setengah responden merasa hot tub (54%) atau perapian (67%) di akomodasi tidak terlalu penting.

Konten yang pas untuk traveler pencinta alam

Mesin pencarian, buku panduan, artikel online, serta pendapat keluarga dan teman punya peran besar dalam penentuan destinasi alam dibandingkan destinasi lainnya. Meski begitu, foto juga dianggap tak kalah penting bagi tipe traveler pencinta alam yang “mencari pemandangan indah” dan yang cenderung fokus pada “latar belakang foto”. Salah satu masalah dalam hal ini, menurut mereka, adalah kesalahan representasi. Pencarian informasi destinasi alam yang akurat tidak selalu mudah, dan bisa mengesalkan ketika ekspektasi kita berbeda dengan kenyataan. Foto ditambah dengan deskripsi area sekitar yang mendetail bisa sangat menarik perhatian traveler pencinta alam ini. 

*Berdasarkan endorsement yang ada di Booking.com sebagai bagian dari ulasan setelah menginap. Insight berdasarkan endorsement yang melihat peningkatan besar pada penggunaan bulanan antara 1 April 2020 dan 11 September 2020, dibandingkan dengan rata-rata bulanan endorsement antara Januari 2019 dan Februari 2020.

 

Bagaimana pendapat Anda tentang halaman ini?

Kesimpulan
  • Perjalanan ke alam terus meningkat sejak awal 2020 dan merupakan tipe perjalanan yang paling positif dipengaruhi oleh pandemi
  • Ada tiga tipe traveler pencinta alam yang muncul berdasarkan data kami, Explorer, Hiker, dan Disconnector, yang mencari relaksasi di alam dengan cara unik mereka sendiri
  • Traveler pencinta alam lebih memilih untuk menginap di apartemen, rumah liburan, B&B, dan guest house dibandingkan traveler lainnya, dan merasa parkir akomodasi sebagai fasilitas yang harus ada